Rabu, 10 Juni 2020

PROPOSAL USAHA "MANAJEMEN TERNAK PERAH"

PROPOSAL MANAJEMEN TERNAK PERAH
PT. MAJU SEJAHTERA “SUSU MURNI VARIAN RASA”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Ternak Perah
Dosen : Dewi Wahyuni , S.Pt., M.Si




Disusun Oleh:

M. TATANG HIDAYAT                  A. 1710851
MADANI WINDU HAPSARI         A. 1710285
SURYA EKA TABARA                  A. 1510652
WIRA FADHILLAH S                     A. 1710585



PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
 2019/2020



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Alloh SWT atas Rahmat-Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karena-Nya kami dapat menyelesaikan tugas manajemen ternak perah ini dengan baik dan tepat waktu. Ada pun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada matakuliah manajemen.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun berkat dukungan materi dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang membantu menyelesaikan tugas ini.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan depi perbaikan pada tugas selamjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.





Bogor, 12 April 2020

Penyusun        













I PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Di era modern ini banyak orang yang cenderung menginginkan hidup serba instant, padahal sesuatu yang instan itu tidak baik dan berdampak negative. Begitu pula dengan makanan instant yang dimakan akan berdampak negative pada kesehatan. Sehingga akan memunculkan penyakit- penyakit baru yang tidak ada pada kehidupan dahulu. Masyarakat mempunyai pola konsumsi makanan yang tidak memperhatikan aspek kesehatan karena mereka hanya menginginkan kemudahan/ kepraktisan padahal didalam makanan yang instant tersebut terdapat bahan-bahan kimia yang sangat merugikan bagi kesehatan dan suatu saat nanti akan menimbulkan bermacam-macam penyakit yang di derita seperti masyarakat modern ini. Pola hidup instant tersebut banyak diterapkan oleh orang- orang yang mempunyai tingkat
kesibukan tinggi karena mereka tidak memikirkan akan dampak negative dari makanan tersebut dan hanya menginginkan yang praktis dan mudah dalam mengkonsumsi makanan.
Namun dengan seiringnya waktu masyarakat menyadari akan pentingnya kesehatan. Mereka menyadari bahwa sehat itu mahal sehingga mereka ingin kembali hidup sehat. Karena semakin meningkatnya keinginan masyarakat untuk kembali hidup sehat maka sekarang muncul beberapa makanan yang difermentasi  dan baik bagi kesehatan salah satunya yoghurtYoghurt adalah minuman sehat yang terbuat dari fermentasi susu sapi. Istilah yoghurt berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt diartikan sebagai bahan makanan yang berasal dari susu sapi dengan bentuk menyerupai bubur atau es krim yang rasanya asam (Shurtleff dan Aoyagi, 2007) . Yoghurt ini tidak hanya enak dimakan tetapi juga baik bagi kesehatan serta rendah lemak serta masih banyak manfaat lainnya. Sehingga banyak masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi yoghurt meskipun yoghurt saat ini masih kurang dikenal oleh masyarakat luas.
Dengan dasar pemikiran itulah usaha Yoghurt ini dibuat. usaha yoghurt ini dipilih karena tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak dan semakin hari banyak masyarakat yang mencari produk ini. Pengetahuan akan pembuatan dan manfaat yoghurt bagi kesehatan oleh penulis ini sangat mendukung proses proses dan operasi usaha ini.
Susu merupakan makanan sumber protein hewani yang berasal dari sapi sedang laktasi. Susu mempunyai nilai gizi tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin dan mineral. Protein susu mempunyai nilai biologis tinggi karena mengandung asam amino essebsial yang lengkap, seimbang sehingga lebih mudah dicerna tubuh.
Nilai biologis susu yang tinggi menyebabkan susu mudah terserang mikroorganisme, sehingga susu mudah rusak dan tidak tahan lama disimpan dalam bentuk segar. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengolahan lanjutan untuk susu menjadi produk yang lebih tahan lama namun tidak merusak nilai gizi yang terkandung didalamnya.
Yoghurt merupakan salah satu bentuk pengolahan lanjutan dari susu yang dapat meningkatkan daya simpan susu dan juga meningkatkan nilai gizi yang terkandung didalamnya. Yoghurt dibuat dengan memeram susu  yang diinokulasikan menggunakan bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat yang dapat digunakan sebagai starter untuk inokulasi yoghur adalah Laktobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Penggunaan bakteri asam laktat sebagai starter yoghurt menyebabkan yoghurt yang dihasilkan menjadi asam. Proses permentasi selain memberi efek pengawetan juga merubah rasa susu menjadi asam juga merubah struktur dan cita rasa susu. Hal ini membuat produk permentasi lebih menarik, mudah dicerna dan bergizi. Penambahan bahan lain seperti ekstrak buah, kacang, dan flavor  dapat dilakukan untuk menambah cita rasa yoghurt agar lebih menarik.

1.2 Profil Usaha

Ø  Nama Perusahaan                    : PT. MAJU SEJAHTERA
Ø  Bentuk Perusahaan                 : KEMITRAAN
Ø  Bidang Usaha                         : PERDAGANGAN
Ø  Lokasi Usaha                        : jl. Kayu ambon, kayuambo, lembang, bandung jawa barat 40391
Ø  Jumlah Tenaga kerja                : 4 Orang

1.3 Tujuan Usaha

Ø  Membantu masyarakat dalam memilih makanan yang menyehatkan.
Ø  Ikut berperan serta menciptakkan produk seperti yang diinginkan masyarakat.
Ø  Ikut berperan serta bagi masyarakat untuk kembali hidup sehat.

1.4 Manfaat Umum

Manfaat dari pendirian usaha ini adalah :
Ø  Memberikan Jajanan yang murah untuk semua kalangan.
Ø  Membuka lapangan pekerjaan.
Ø  Memberikan jajanan yang sehat untuk semua kalangan.




II ANALISIS ASPEK PASAR


2.1 Potensi Budidaya Sapi

Salah satu komponen dari subsektor peternakan yang memiliki banyak manfaat dan berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia adalah agribisnis persusuan. Kondisi geografis, ekologi, dan kesuburan lahan di beberapa wilayah Indonesia memiliki karakteristik yang cocok untuk pengembangan agribisnis persusuan. Selain itu, dari sisi konsumsi, produksi susu dalam negeri masih belum mencukupi untuk menutupi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Susu sapi merupakan suatu emulsi lemak di dalam air yang mengandung gula, garam-garam, mineral dan protein dalam bentuk koloid (Buckle et al, 1987). Susu sapi merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia, yang dewasa ini sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan pangan, baik diminum dalam keadaan segar maupun diolah menjadi produk tertentu. Susu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan dengan proporsi seimbang. Di dalam susu terkandung vitamin B2 dan vitamin A, selain protein juga terdapat macam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh. Sekarang, susu sapi dijuluki sebagai bahan makanan dengan kandungan vitamin lengkap, juga sebagai “darah putih” yang membantu kesehatan tubuh manusia.
Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi yang menggunakan susu sapi segar paling banyak dibandingkan dengan provinsi lain, selama tahun 2017 mencapai sekitar 823,8 ribu ton. Provinsi berikutnya dengan penggunaan susu sapi segar terbanyak adalah Provinsi Jawa Barat sebanyak 240,3 ribu ton dan Provinsi Jawa Timur sebesar 103,1 ribu ton. Sedangkan penggunaan susu sapi segar yang terendah adalah di Provinsi Kalimantan Utara, Maluku dan Maluku Utara yang tidak mencapai 10 ton setahun. Penggunaan susu sapi segar per kapita selama tahun 2017 yang tertinggi juga terjadi di Provinsi Jawa Tengah hingga mencapai sekitar 24,09 kg per kapita per tahun. Selanjutnya terjadi di Provinsi Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Provinsi DKI Jakarta yang masing-masing mencapai sekitar 5,02 kg, 4,41 kg dan 4,39 kg per kapita per tahun. Provinsi dengan tingkat kebutuhan susu sapi segar sangat sedikit adalah Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara dan Nusa Tenggara Timur.














Provinsi
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
ACEH
38.00
140.00
94.30
88.74
76.50
53.55
59.67
SUMATERA UTARA
1369.00
783.00
776.16
1014.48
1402.56
1846.80
2190.24
SUMATERA BARAT
1685.00
1032.00
1298.63
1363.23
1269.90
1089.36
1081.71
RIAU
151.00
81.00
79.38
74.84
52.16
88.26
90.03
JAMBI
18.00
18.00
8.50
6.82
11.86
8.91
8.91
SUMATERA SELATAN
325.00
95.00
124.25
127.25
112.22
67.92
73.91
BENGKULU
265.00
275.00
273.55
183.82
205.24
437.11
570.27
LAMPUNG
216.00
223.00
678.16
669.33
617.85
1122.42
1200.39
KEP. BANGKA BELITUNG
600.00
19.00
83.17
99.70
328.05
407.22
445.45
KEP. RIAU
-
-
0.01
0.01
11.77
10.30
8.83
DKI JAKARTA
5265.00
5170.00
4768.68
4725.56
5417.83
5097.96
5266.80
JAWA BARAT
255548.00
258999.00
249946.95
302559.48
310461.27
319003.97
351885.17
JAWA TENGAH
97579.00
98494.00
95512.93
99996.62
99606.55
100998.41
100799.24
DI YOGYAKARTA
4912.00
5870.00
6187.32
6225.57
6124.59
4059.47
5720.67
JAWA TIMUR
416419.00
426254.00
472212.76
492460.62
498915.77
512846.75
523103.69
BANTEN
72.00
20.00
17.20
17.52
20.35
87.92
87.92
BALI
135.00
122.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
NUSA TENGGARA BARAT
28.00
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
NUSA TENGGARA TIMUR
37.00
0.00
0.04
0.04
30.79
16.42
19.84
KALIMANTAN BARAT
259.00
42.00
34.99
43.20
62.46
95.90
115.14
KALIMANTAN TENGAH
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
KALIMANTAN SELATAN
135.00
281.00
162.10
126.07
112.41
252.01
154.74
KALIMANTAN TIMUR
41.00
118.00
120.87
148.41
163.71
168.30
175.95
KALIMANTAN UTARA
-
3.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
SULAWESI UTARA
-
-
0.00
0.00
0.00
2.44
6.51
SULAWESI TENGAH
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
SULAWESI SELATAN
1671.00
2635.00
2727.00
2752.20
3052.80
3173.40
3299.40
SULAWESI TENGGARA
-
13.00
17.65
27.95
51.49
69.14
77.97
GORONTALO
16.00
15.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
SULAWESI BARAT
65.00
47.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
MALUKU
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
MALUKU UTARA
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
PAPUA BARAT
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
PAPUA
-
-
0.00
23.54
0.00
0.00
0.00
INDONESIA
786849.00
800749.00
835124.60
912735.01
928108.13
951003.95
996442.44



(sumber: Badan Statistik , 2003)
Berdasarkan data-data diatas dimana jumlah konsumsi susu segar penduduk provinsi ini sangatlah kecil yaitu 704.855 ton setahunnya. Dan produksi sapi dari peternak yaitu sebanyak 928.108.13  ton, yang berarti peluang pasar yang masih sangat besar dan layak untuk dimanfaatkan.

2.2 Analisi SWOT

Untuk mendirikan suatu usaha penting untuk mengetahui aspek –aspek yang mempengaruhi usaha tersebut. Aspek-aspek tersebut adalah aspek strength (kekuatan), aspek weakness (kelemahan), aspek opportunities (peluang pasar), dan aspek threath (ancaman).
a.       Aspek strength (kekuatan)
-          Selalu mendapatkan bahan baku yang segar dan terjamin kualitasnya.
-          Penjualan susu murni memiliki keunikan di bentuk gelas,yaitu gelas yang berukuran jumbo,gelas kecil warna-warni dan menyediakan dot untuk anak-anak.
-          Sedikitnya café yang mengkhusukan makanan dan minuman berbahan baku susu murni.
b.      Aspek weaknes (kelemahan)
-          Bahan baku yang mudah basi dan rusak jika tidak mendapatkan perawatan yang bagus
-          Lokasi yang kurang luas,tempat parkir yang sempit karena berdekatan dijalan raya.
c.       Aspek opportunities (peluang)
-          Susu murni dengan varian rasa yang sesuai dengan  
-          Minuman sehat dan semua usia bisa mengkonsumsinya
-          Susu minuman yang kaya vitamin dan protein dan bagus untuk kesehatan.
d.      Aspek threath (ancaman)
-          Muncul pesaing baru dalam usaha yang sama dan memiliki kapasitas yang lebih besar.

 

 


III ASPEK PRODUKSI


3.1 Pakan Ternak

Pakan ternak yang akan diberikan adalah hijauan ternak berupa rumput gajah atau rumput raja sekitar 60% yang berada disekitar lingkungan peternakan, serta diberi pakan jenis konsentrat yaitu dedak padi, tepung jagung, bungkil kelapa, bungkil kedelai, ampas tahu garam dapur, kapur, dan tepung tulang.

3.2  Fasilitas produksi

Untuk memproduksi susu dalam usaha sapi perah tidak lepas dari fasilitas dalam memproduksi seperti lahan, perkandangan, serta peralatan penunjang yang digunakan. Dengan demikian berkembangnya teknologi maka peralatan yang digunakan juga semakin canggih. Peralatan yang digunakan berupa tempat penyimpanan susu, alat pemerahan susu, cangkul, sikat.

3.3 Bangunan dan Peralatan

Untuk usuaha pengembangan sapi perah yang dilakukan secara intensif diperlukan bangunan, peralatan, persyaratan teknis dan letak kandang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.       Bangunan
·         Kandang pejantan
·         Kandang induk
·         Kandang anak (pedet) dan dara
·         Gudang pakan
·         Tempat penampungan dan tempat limbah
b.      Peralatan
·         Tempat pakan dan tempat minum
·         Gerobak
·         Alat pembersihan kandang
·         Peralatan kesehatan hewan
·         Selang
·         Alat pemotongan dan pengangkut rumput

 




3.4  Perkandangan

Perkandangan adalah aspek penting dalam peternakan sapi perah. Perkandangan merupakan kompleks yang meliputi kandang sapi perah, gudang pakan, tempat penampungan kotoran  dan kantor. Perkandangan diharapkan dapat menunjang dalam proses produksi sapi perah. Persiapan perkandangan perlu diperhatikan karena berkaitan erat dengan kesuksesan  peternakan sapi perah, dan tipe kandang yang digunakan untuk kandang sapi perah adalah tipe bebas kovensional, bentuk kandang ini memudahkan dalam penanganan selama pemeliharaan baik pada saat memerah, memandikan, serta memudahkan dalam membersihkan kandang.

3.5  Tenaga Kerja

Tenaga kerja perlu diperhatikan dalam mencapai efisiensi biaya produksi. Menurut pengalaman peternak sapi perah di Indonesia, satu orang tenaga kerja pria dewasa akan mampu mengurus sampai dengan 6 ekor sapi perah dewasa. Data analisis usaha, peternakan sapi perah yang tidak menggunakan tenaga kerja upahan, melainkan menggunakan tenaga kerja peternakan itu sendiri atau tenaga keluarganya, maka tenaga itu harus diperhitungkan sebagaimana layaknya tenaga kerja upahan. Tenaga kerja yang digunakan pada peternakan sapi perah bisa bersal dari semua kalangan masyarakat baik dalam pendidikan formal maupun non formal. Kegiatan dimulai pukul 07.00 sampai 15.30 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00 sampai 13.00 WIB. Estimasi tenaga kerja yang digunakan untuk usaha sapi perah dan produksi susu sapi murni 28 ekor sapi perah dewasa yaitu 4 orang.

3.6  Usaha Pengolahan Susu Murni 

Keburuhan nutrisi masyarakat sangat kurang karena kurang kesadaran akan minum susu setiap hari. Dengan memperbanyak nya usaha susu sapi murni di daerah lembang ini maka akan semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi susu sapi murni, dan kebutuhan gizi masyarakan akan tercukupi. Usaha susu sapi murni ini akan di beri varian rasa-rasa yang lezat dan memberi gizi. Dan susu murni nya sendiri diproduksi di peternakan yang dikelola sendiri.


IV PROGRAM PELAKSANAAN USAHA


3.7  Kegiatan Pra Operasional


No
Jenis Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Maret 2010 (hari)
Biaya (Rp.)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.
Survei Pasar












-
2.
Pembuatan Proposal












-
3.
Pengajuan












-







V ASPEK FINANSIAL


Kebutuhan biaya dalam mendirikan usaha budidaya sapi ini meliputi
1.     Biaya Investasi (Rp. 000)
Investasi Awal
Jumlah
Satuan
Harga satuan
Biaya (Rp)
1. sewa tempat
1
Paket

1.000.000
2. peralatan



500.000
2.  Instalasi sumber air dan listrik, meliputi:
-          penyediaan pompa air dan tanki air
-          pemasangan jaringan dan pengadaan alat-alat listrik




1

1

Paket





750

250

Total Investasi Awal



2.500.000


2.      Biaya Produksi (Rp. 000) / perioede (4-5 bulan)
No
Uraian
Jml
Satuan
Harga Satuan (Rp.)
Total Rp
1
Susu murni
50
Liter
3.000
150.000
2
Varian rasa
19
-
5.000
95.000
3
Sedotan
10
-
3.000
3.000
4
Plastic
10

2.000
2.000
6
Biaya litrik & telepon
5
Bulan
300
200
17
Pekerja

Orang/bln
750
3.000
Total Biaya Produksi
253.200

 
3.     Proyeksi Pendapatan (per periode)
Penjualan susu varian rasa (@ Rp. 5.000)                       = 80 gls x Rp 5.000  x 26 hr
                                                                                         = Rp. 10.400.000,-
   
Pendapatan  = Rp. 10.400.000,-

4.     Proyeksi Keuntungan
a.    Keuntungan    = Pendapatan – Biaya Produksi
                                    = Rp. 10.400.000,- - Rp. .253.200
= Rp. 10.146.800






VI STAKE HOLDER


1.    Yang menerima Manfaat
Manfaat akan diterima adalah dalam bentuk keuntungan materi dan moril. Keuntungan materi didapat pengelola usaha berupa uang keuntungan hasil usaha dan kemudahan penyediaan susu murni varian rasa bagi konsumsi masyarakat.

2.    Stake Holder
Stake holdernya adalah
a). Pemerintahan Daerah (Pemda)
b). Pemerintah Kota
c). Dinas Provinsi

3.    Kepemilikan
Usaha susu murni varian rasa ini kepemilikannya berupa kemitraan

4.    Pengelola dan Pengontrol Usaha
Pengelola usaha peternakan adalah sarjana pendaping dan anggota






VII PENUTU


            Usaha susu murni merupakan sebuah usaha yang bergerak dalam minuman sehat dimana susu adalah bagian dari empat sehat lima sempurna, usaha susu murni ini dibangun dengan campuran vitamin dari susu sendiri dan vitamin yang ada dalam buah-buahan.
Pengembangan susu murni memiliki peluang usaha yang sangat besar dan secara teknis, ekonomi dan finansial layak untuk dikembangkan. Dengan sumber daya yang kami miliki, sarana dan prasarana yang telah tersedia serta kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang turut mendukung, diharapkan usaha pembuatan susu murni varian rasa  ini dapat mendatangkan manfaat bagi pengelola usaha.
Prospek industry pengolahan susu dianalisis dengan menggunakan metode SWOT, yang bertujuan menganalisis situasi  perusahaan yang meliputi lingkungan internal terdiri dari peluang (opportunity) dan (strength), kelemahan (weakness). Dan lingkungan eksternal  terdiri dari peluang (opportunity) dan ancaman (threaten).
Daya saing industi pengolahan susu diestimasi dengan beberapa variable, yaitu ekspor, impor, produksi, pasokan dalm negeri, harga produk susu domestik, dan kelayakan usaha.
Kebijakan pemerintahb yang mengatur system perijinan, perdaganan produk, aturan kesehatan dan lainnya pada  industry pengolahan susu diatur dalam bentuk Surat Keputusan (SK), Intruksi Presiden (Inpres) maupun dalam bentuk Undang-Undang.