Rabu, 05 April 2017

LAPORAN PRAKTIKUM THT - KORNET DAGING SAPI





LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI HASIL TERNAK
KORNET DAGING SAPI
 
Disusun Oleh :
SURYA EKA TABARA
A.1510652



JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR 2016/2017





BAB  I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
Daging merupakan bahan pakan hewani yang telah menjadi bahan konsumsi masyarakat sehari-hari. Berbagai jenis makanan olahan daging beraedar dimasyarakat saat ini. Salah satu produk olahan daging yang telah banyak dijual dipasaran yakni kornet. Kini kornet dapat dijumpai dalam bentuk kalengan diswallayan maupun minimarket.
Pembuatan kornet cukup mudah. Kornet dibuat dengan teknologi press cooking, dimana daging yang digunakan adalah daging yang dicuring terlebih dahulu. Tujuan curing sendiri adalah untuk mempertahankan warna merah cerah pada daging, serta menambah lama daya simpan daging kornet.

1.2           Tujuan
Untuk mengetahui cara pembuatan kornet dan mempraktekkan proses  pembuatan kornet, bahan-bahan yang digunakan manfaatnya






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Kornet adalah salah satu pengolahan daging yang diawali dengan metode curing, penggilingan dan formulasi bahan. Kornet yang dikemas dalam kaleng dapat disimpan selama beberapa tahun. Dalam skala rumah tanggga pembuatan kornet dapat dimodifikasi sesuai dengan peralatan yang tersedia. Antara lain kemasan menggunakan plastic tahan panas, panic bertekanan dan bersuhu tinggp (PRESTO). Tetapi hasilnya tidak akan seawet kornet dalam kaleng, sehingga penyimpanannya harus dalam freezer.
Kata kornet berasal dari bahasa inggris yang berarti diawetkan dengan garam. dari kata tersebut lahirlah cornet beef yaitu daging sapi yang  diawetkan dengan penambahan garam dan dikemas menggunakan kaleng. Dalam bahasa indonesa, kata cornet beef diado[si menjadi daging kornet (Nugroho, 2008).



BAB III
METODE PRALTEK

3.1 Alat
·        Panic presto
·        Grinder
·        Kompor
·        Timbangan
·        Pisau
·        Plastic tahan panas
3.2 Bahan
·        Daging sapi              500gr
·        Lemak sapi               300gr
·        Terigu                                    30gr
·        Sendawa                   10gr
·        Garam                       10gr
·        Bawang putih          50gr
·        Lada bubuk              10gr
·        Pala bubuk               5gr

3.3 Metode
ü Daging dipotong ukuran 4x4, tambahkan sendawa diaduk hingga rata
ü Simpat semalam dalam refrigator
ü Daging yang telah dicuring, digiling bersama lemak sapi menggunakan grinder
ü Campurkan terigu dan bumbu diaduk hingga merata
ü Adonan daging dimasukkan kedalam kantong plastic tahan panas dan diseal dengan lilin
ü Pemanasan kornet dilakukan menggunakan panic presto selama 1 jam
ü Kemudian simpan dalam freezer




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1
Kornet
·        Menggunakan daging sapi yang telah dicuring.
·        Tekstur lembut,  warna lebih merah, rasa lebih terasa dagingnya,aroma fantastic dan tampilan lebih menarik.

4.2 Pembahasan
Kornet adalah salah satu pengolahan daging yang diawali dengan metode curing, penggilingan dan formulasi bahan. Kornet yang dikemas dalam kaleng dapat disimpan selama beberapa tahun. Dalam skala rumah tangga pembuatan cornet dapat dimodifikasi sesuai dengan peralatan yang tersedia. Antara lain kemasan menggunakan plastic tahan panas panic bertekanan dan bersuhu tinggi (PRESTO). Tetapi hasilnya tidak akan seawet cornet dalam kaleng, sehingga penyimpanannya harus dalam freezer.
Daging kornet sapi adalah bahan makanan hewani yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Daging kornet sapi mengandung energi sebesar 241 kkl, protein 16 g, karbohidrat 0 g, lemak 25 g, calsium 10 mg, fosfor 170 mg, dan zat besi 4 mg. Selain itu didalam daging cornet sapi juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU dan vitamin B1 sebanyak 0,01 mg.




BAB V
KESIMPULAN

Dari laporan praktikum Teknologi Hasil Ternak ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
Kornet daging sapi hail curing lebih merah warnanya dan lebih menarik untuk di pasarkan.



DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan.
Terjemahan : H. purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Dewan Standardisasi Nasional (DSN). 1995, SNI 01-3775-1995. Cornet Beef
            Dalam Kaleng. Standar Nasional Indonesia. Jakarta.
Subyantoro, R. W. 1996. Pengaruh cara pengemasan suhu dan waktu
penyimpanan dan waktu penyimpanan terhadap fisik dan organoloptik
corned beef dengan kemasan plastic fleksibel. Fakultas Teknologi
Pertanian Bogor, Bogor.

Tidak ada komentar: