LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI HASIL TERNAK
YOGHURT
Disusun Oleh :
SURYA EKA TABARA
A.1510652
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Susu merupakan makanan sumber protein hewani
yang berasal dari sapi sedang laktasi. Susu mempunyai nilai gizi tinggi yang
dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin dan
mineral. Protein susu mempunyai nilai biologis tinggi karena mengandung asam
amino essebsial yang lengkap, seimbang sehingga lebih mudah dicerna tubuh.
Nilai
biologis susu yang tinggi menyebabkan susu mudah terserang mikroorganisme,
sehingga susu mudah rusak dan tidak tahan lama disimpan dalam bentuk segar.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengolahan lanjutan untuk susu menjadi
produk yang lebih tahan lama namun tidak merusak nilai gizi yang terkandung
didalamnya.
Yoghurt
merupakan salah satu bentuk pengolahan lanjutan dari susu yang dapat
meningkatkan daya simpan susu dan juga meningkatkan nilai gizi yang terkandung
didalamnya. Yoghurt dibuat dengan memeram susu
yang diinokulasikan menggunakan bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat
yang dapat digunakan sebagai starter untuk inokulasi yoghur adalah
Laktobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Penggunaan
bakteri asam laktat sebagai starter yoghurt menyebabkan yoghurt yang dihasilkan
menjadi asam. Proses permentasi selain memberi efek pengawetan juga merubah rasa
susu menjadi asam juga merubah struktur dan cita rasa susu. Hal ini membuat
produk permentasi lebih menarik, mudah dicerna dan bergizi. Penambahan bahan
lain seperti ekstrak buah, kacang, dan flavor
dapat dilakukan untuk menambah cita rasa yoghurt agar lebih menarik.
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan dilaksanakan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat:
1. Mengetahui bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt
2. Mengetahui dan dapat melakukan pembuatan
yoghurt
3. Mengetahui pH, rasa, tekstur dan aroma
yoghurt
4. Mengetahui tingkat kesukaan yoghurt
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Produk-produk olahan susu telah diketahui
memegang peranan penting dalam makanan manusia di berbagai negara. Dengan
tingkat nutrisinya yang tinggi, produk olahan susu dapat dijadikan makanan
tambahan walau susu / olahannya hanya mewakili sekitar 10% konsumsi total
protein. Salah satu produk olahan susu adalah yoghurt. Yoghurt dapat menurunkan
kadar kolesterol darah, menjaga kesehatan lambung dan mencegah penyakit kanker
saluran pencernaan. Manfaat yang terakhir ini dikarenakan yoghurt mengandung
bakteri hidup sebagai probiotik dari makanan yang menguntungkan bagi mikroflora
dalam saluran pencernaan. Selain itu mengkonsumsi yoghurt membolehkan seseorang
yang menderita kelainan Lactoce intolerence seolah mampu mengkonsumsi susu
(Ginting et al., 2005).
Yoghurt adalah bahan makanan yang berasal
dari susu sapi, yang merupakan hasil pemeraman susu dalam bentuk mirip bubur
atau es krim yang mempunyai rasa agak asam sebagai hasil fermentasi oleh
bakteri-bakteri tertentu. Pembuatannya telah berevolusi dari pengalaman
beberapa abad yang lalu dengan membiarkan susu yang tercemar secara alami
menjadi masam pada suhu tinggi, mungkin sekitar 40-50 °C. Yoghurt lebih mudah
dicerna didalam perut dibandingkan susu biasa dan dapat digunakan untuk
pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka, kadar kolestrol didalam
darah dapat diturunkan dengan mengkonsumsi yoghurt, sehingga dapat mencegah
terjadinya penyumbatan pembuluh darah (atherosklerosis). Yoghurt sangat sesuai
dikonsumsi oleh penderita defisiensi enzim laktase dalam tubuhnya (Lactose
intolerance), dimana tubuh tidak mampu mengubah laktose menjadi glukosa dan
galaktosa. Kelainan ini mengakibatkan timbulnya sakit perut dan diare setelah
mengkonsumsi susu. Yoghurt mempunyai kandungan protein lebih daripada susu
sapi, tetapi mempunyai lemak yang lebih rendah (Saleh, 2004).
Pembuatan yoghurt dilakukan proses fermentasi
dengan memanfaatkan bakteri asam laktat misalnya dari golongan Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcuc thermophilus. Streptococcus thermophilus
berkembang biak lebih cepat dan menghasilkan baik asam maupun CO2. Asam dan CO2
yang dihasilkan tersebut kemudian merangsang pertumbuhan dari Lactobacillus
bulgaricus. Aktivitas proteolitik dari Lactobacillus bulgaricus memproduksi
peptida penstimulasi dan asam amino untuk dapat dipakai oleh Sreptococcus
thermophilus. Mikroorganisme ini sepenuhnya bertanggung jawab atas pembentukan
tekstur dan rasa yoghurt (Goff, 2003).
Bakteri yang digunakan dalam fermentasi susu
mempunyai beberapa peranan yang pada dasarnya adalah memproduksi asam laktat,
sekresi metabolit yang berhubungan dengan karakteristik flavour dari produk
fermentasi susu tertentu dan modifikasi substrat agar perubahan-perubahan
biokimiawi yang diinginkan dapat berlangsung. Seleksi bakteri yang sesuai untuk
suatu produk tertentu memegang peranan penting dan karakteristik mikroba yang
dipilih dapat digunakan sebagai parameter dalam proses fermentasi (Wijaningsih,
2008).
Prinsip
pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kedua macam bakteri
tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai
komponen aroma dan cita rasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada
pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada
pembentukan citarasa yoghurt. Yoghurt yang baik mempunyai total asam laktat
sekitar 0,85-0,95% (Surono, 2004).
BAB III
METODE
PRAKTEK
3.1 Alat
·
Gunting
·
Panci
·
Gelas plastic
·
Alomenium foil
3.2 Bahan
·
Susu kambing
·
Bakteri
lactobacillus dan streptococcus
3.3 Metode
Pertama-tama
susu dibuka dan dimasukkan kedalam wadah (panci) yang bersih dan kering,setelah
itu bakteri lactobacillus dan streptoccus dimasukan kedalam wadah yang berisi
air susu dan didiamkaan beberapa menit. Disaat proses pembuatan yoghurt tidak
boleh banyak bicaara karna yoghurt yang dibuat bisa terkontaminasi dengan
bakteri yang ada dan akan menimbulkan hasil yang tidak baik dalam pembuatan
yoghurt.Setelah semuanya selesai dibuat yoghurt dimasukkan kedalam gelas
plastik dan ditutup dengan alomenium foil dan didiamkan selama 2 hari.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1
|
Yoghurt
|
·
Menggunakan susu kambing
|
·
Rasa dibagian atas tidak berasa
setelah diaduk berasa, Aroma asam, Warna kekuning, Tekstur kental.
|
4.2
Pembahasan
Dapat memelihara organ pencernaan
karena pada penelitian yang dilakukan para ahli ditemukan fakta bahwa berbagai
masalah pencernaan bisa teratasi dengan mengkonsumsi yoghurt seperti masalah
diare,kanker usus atau intoleransi laktosa,dan radang usus. Pada wanita
bermanfaat untuk mencegah terjadinya infeksi pada bagian vagina karena
mengurangi tingkat keasaman dan menekan perkembangan dari infeksi yang
disebabkan oleh jamur pada vagina. Bagi yang beresiko darah tinggi mungkin yoghurt
perlu dikonsumsi karena bisa menurunkan resiko darah tinggi dengan aturan
konsumsi 2-3 porsi setiap harinya. Dapat mencegah terjadinya osteoporosis
karena yoghurt berbahan dasar susu yang memiliki kandungan kalsium dan vitamin
D. Makanan yang bersifat mengenyangkan karena memiliki kalori yang tinggi.
Menghasilkan banyak mineral dan
kalsium. Menyumbang vitamin B (B2, B12), D, dan E, yang bagus untuk
memperkaya vitamin untuk tulang, rambut, dan kulit. Kaya protein untuk
menjaga stamina tubuh. Menjaga kesehatan pencernaan.
Berbagai penyakit dapat dicegah,
seperti maag, susah buang air besar, diare, dan potensi mencegah kanker
kolon.Meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas dari probiotik bakteri di
dalam yoghurt. Menurunkan tekanan darah, cukup bagus untuk penderita
hipertensi,mengurangi kolesterol, mencegah infeksi vagina, mencegah
osteoporosi,. mengobati napas buruk dan mengurangi halitosis, mengurangi plak
dan gingivitis,menyembuhkan jerawat dan ruam hitam di wajah, dan sangatbagus
untuk kulit kepala, mencegah ketombe dan gatal di kulit kepala.
BAB V
KESIMPULAN
Dari laporan praktikum Teknologi Hasil Ternak ini,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
Yoghurt yang dihasilkan dari fermentasi hasilnya
sangat asam,warnanya putih karna tidak pake bahan pewarna lainya. hanya di
tambahkan bakteri sebagai pembentuk yoghurt.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, N
dan Elsegustri Pasaribu. 2005. Pengaruh Temperatur Dalam Pembuatan Yoghurt dari
Berbagai Jenis Susu Dengan Menggunakan Lactobacillus Bulgaricus dan
Streptococcus Thermophilus. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara. Medan
Goff, D.
2003. Yoghurt, Diary Science, and Technology. University of guelph. Canada.
Saleh, E.
2004.Teknologi Pengolahan Susu Dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi Produksi
Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan
Surono.
2004. Yoghurt Untuk Kesehatan. Penebar Swadaya. Yogyakarta.
Widodo, W.
2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Univesitas Muhammadiyah Malang Press.
Malang.
Wijaningsih.
2008. http://bioindustri.blogspot.com/2008/05/kefir-bubuk-sebagai-minuman-probiotik.html.
diakses pada tanggal 08 Desember 2012 pukul 19.00 WIB.
Winarno., F.G.,
S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar
Teknologi Pangan. IPB
Purnomo, H.
dan M. Padaga, 1993 Susu dan Produk
Olahannya. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya.
Adnan, M., 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadja Mada. Yogyakarta
Helferich dan Westhoff. 1980. Food, Texture and viscosity concept and Measurement Academic Press. London
Sudarmadji dan K.R. Kuswanto, 1989 Proses Proses Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Universitas Gadja Mada Yogyakarta
Dalam sumber
pustaka: Herly Evanuarini. 2011.
Pengaruh Penambahan Gula Dan Lama Pemyimpanan Terhadap Kualitas Fisik Susu
Fermentasi. Malang: Universitas Brawijaya
Kus Anna (2011) Sifat Organoleptik Yoghurt
http://www.academia.edu/4004240/TOTAL_BAKTERI_ASAM_LAKTAT_NILAI_pH_DAN_SIFAT_ORGANOLEPTIK_DRINK_YOGHURT_DARI_SUSU_SAPI_YANG_DIPERKAYA_DENGAN_EKSTRAK_BUAH_MANGGA_Total_Lactic_Acid_Bacteria_pH_value_and_Organoleptic_Properties_of_Drink_Yoghurt_from_Cow_Milk_Containing_Mango_Extract
Shani (2010) Pembuatan Yoghurt aneka rasa
http://shani.wordpress.com/2010/02/yoghurt.html
Diakses pada
11 Nopember 2013

Tidak ada komentar:
Posting Komentar